Diduga Galian Parit Gajah yang Dilakukan Oleh Perkebunan PT Air Kampar,Buat Masyarakat Desa Trans Hilir Resah

awak media ini mendapatkan informasi dari masyarakat terkait galian Parit Gajah yang dilakukan oleh Perkebunan PT AK (Air Kampar)..jpg

Hallobintang.com - Singingi Hilir – Akibat galian parit gajah yang di buat oleh PT.Air Kampar (AK) buat masyarakat merasa khawatir akses jalan masuk ke Desa Muara Bahan dan Bukit Raya akan terjadi longsor, sebab jarak antara Parit Gajah dengan jalan aspal hanya sekitar 3 meter dengan kedalaman sekitar 5 meter.

Hal tersebut terpantau oleh awak media saat mendapatkan informasi dari masyarakat terkait galian Parit Gajah yang dilakukan oleh Perkebunan PT AK (Air Kampar) tersebut.


Selain itu, warga juga mengatakan Mereka sangat waswas jika Parit Gajah tersebut tidak bisa ditutup atau di cor pondasi, sehingga nantinya akan rentan mengalami longsor. Sementara itu jika sampai jalan utama desa Muara Bahan – koto baru terputus maka hasil tani dan kebun dari masyarakat akan terganggu.

Setelah mendapat informasi terkait masalah tersebut, awak media ini langsung melakukan konfirmasi ke pihak perkebunan melalui pesan whatshaap.

Menurut pengakuan Hendri (Asisten) perkebunan PT AK,mengenai Parit Gajah itu sudah dalam proses penimbunan.

“Ini sudah proses penimbunan pak, Karena alat kita tidak disini kita timbun manual pak”, jawab hendri sambil mengirimkan fotonya pada selasa 30 April 2024.

Sementara itu awak media mencoba cek lokasi yang dimaksud pada tanggal 12 Mei 2024 dan Melihat adanya kejanggalan, diduga asisten sudah ingin mencoba mengelabui media  karna apa yang sudah dilihat media ini tidak sesuai dengan apa yang di ucap asisten tersebut.

faktanya, belum ada upaya penimbunan parit, melainkan tanah yang diduga sebanyak 1 truk itu di ratakan di antara pinggir aspal dan bibir tebing parit.

sebelumnya pada hari rabu 1 Mei 2024,media mencoba konfirmasi camat singingi hilir melalui pesan whatsappnya.

“Saya juga udah melihat langsung dan sudah saya sampaikan ke pj untuk menghubungi yg punya”, jawab Andy Samsul membalas pesan whatsapp media ini.

Namun Sangat disayangkan hingga saat ini Senin 13 Mei 2024 belum ada upaya penimbunan yang dimaksud tersebut,

salah seorang warga yang melintas yang tak mau di sebutkan namanya berharap pihak pemerintah daerah menindak tegas perusahaan-perusahaan bandel ini.

“kita berharap sekali bang, pemerintah daerah menindak tegas perusahaan bandel ini, apalagi sekarang musim hujan banh, pastinya tanah ini mudah longsor, kita takut jalan aspal ini juga akan longsor”, harap bapak tua ini yang sering melintas di jalan ini.