Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk Hadapi Gejolak Ekonomi,Perlunya Digital Leader

halloBintang.com - Ekonomi - Pemimpin yang transformatif sangat diperlukan agar perusahaan dapat merespon tantangan akibat disrupsi digital,dimana perkembangan zaman yang telah mengubah lanskap berbagai bisnis model.
Merespon berbagai tantangan itu tentunya dibutuhkan pemimpin yang transformatif (digital leader) yang mampu mengikuti perubahan zaman, dengan beberapa kriteria/gaya kepempimpinan.
Di antaranya yakni strategic dan disruptive, bold, courageous dan hungry, customer obsessed, drive the digital conversation, global mindset hingga mampu empowering dan inspiring.
Pasalnya, akibat disrupsi teknologi digital, program atau rencana bisnis lima tahunan yang disusun oleh perusahaan dapat berubah di tengah jalan.
Dengan guncangan badai ekonomi yang terjadi saat ini, banyaknya perusahaan mengubah bisnis model agar tetap relevan dengan kondisi dan perubahan terutama dengan perkembangan digital yang berlangsung dengan cepat.
Digitalisasi memerankan peran penting dalam perubahan bisnis iklim bisnis akhir-akhir ini. Perusahaan di era dulu yang mampu bertahan hanya dengan kekuatan modal.
Namun, perusahaan saat ini justru mengandalkan big data, membuat aplikasi dan membentuk ekosistem.
Dalam transformasi digitalnya, BRI mengembangkan aplikasi BRISPOT untuk memudahkan bisnis proses dan mempercepat proses kredit mikro.
Pemimpin yang baik juga mampu melihat peluang bisnis baru. Salah satu peluang bisnis baru yang ditangkap BRI dalam dua tahun terakhir adalah memperoleh sumber pertumbuhan baru melalui pembentukan Holding Ultra Mikro, bersama PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM).
Leader harus menetapkan perilaku utama yang harus dipahami, dipedomani dan dilaksanakan oleh seluruh anggota tim. Selanjutnya leader kemudian harus merancang program culture, membangun infrastruktur dan sistem, serta membuat alat ukur keberhasilan corporate culture
Direktur Utama BRI Sunarso dalam BRILiaN Leadership Insight,mengatakan."ada dua tantangan utama yang dihadapi perusahaan di seluruh dunia dalam situasi pandemi dan VUCA, yaitu kecepatan perubahan teknologi yang mendisrupsi model bisnis konvensional dan perubahan preferensi masyarakat dalam berinteraksi ataupun berbisnis."ujarnya.
Di sisi lain, situasi pandemi juga turut mengakselerasi transformasi digital: mendorong masyarakat dalam bertransaksi secara digital.
Dalam hal kepemimpinan, Sunarso memandang tugas penting seorang CEO adalah creating values. Namun, dalam perjalanannya akan selalu dibuntuti dengan berbagai risiko, terutama strategic risk.
“Strategi dan cara terbaik merespons strategic risk adalah dengan bertransformasi,” ujar alumni program Magister Administrasi Bisnis Universitas Indonesia ini.
Menurut Sunarso, penting bagi seorang CEO memastikan semua strategi yang dirumuskan terimplementasi di lapangan dengan baik. Karena itu, CEO juga harus bisa mempelajari struktur dasar permasalahan, sehingga bisa tepat dalam merespons tantangan.
Ia juga menjelaskan lebih lanjut, bahwa tugas seorang pemimpin adalah bisa memotivasi pekerja agar memberikan kontribusi terbaik. Selain itu, pemimpin juga harus memberikan inspirasi agar pekerja bisa memahami makna di balik pekerjaan yang selama ini dijalani setiap hari.
Namun, dalam kondisi tertentu, pemimpin pun perlu bersifat instruktif dengan memberikan instruksi yang jelas untuk mencapai tujuan bersama perusahaan.
Dengan kemajuan digital saat ini, BRI telah menggelar BRILiaN Leadership Insight yang mengusung tema 'Peran Leaders BUMN Dalam Membangun Negeri Berlandaskan Values AKHLAK' beberapa waktu lalu. Kegiatan tersebut diselenggarakan untuk memperkuat Corporate Culture BRI melalui sharing insights dari top leaders kepada Insan BRILiaN BRI Group.(lelimaslina,SH)
Tulis Komentar