Modus Penjemputan Mengatasnamakan Maxim, Sekolah di Kampar Imbau Wali Murid Lebih Waspada

Ilustrasi gambar.jpg

Kampar, Riau — Kejadian mencurigakan yang hampir membahayakan seorang siswa terjadi di SDN 034 Tarai Bangun, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau.

Seorang pria tak dikenal mencoba menjemput seorang murid kelas 2 dengan mengatasnamakan layanan ojek online Maxim, pada Kamis siang sekitar pukul 10.30 WIB (31 Juli 2025).

Peristiwa tersebut terjadi di pintu belakang sekolah saat jam pulang. Menurut laporan dari pihak sekolah melalui wali kelas, Wisnarti, S.Pd, anak tersebut sedang menunggu sambil mengecek keberadaan orang tuanya. Tiba-tiba, seorang pria dari seberang jalan memanggilnya dan mengaku sebagai pengemudi Maxim yang disuruh oleh ibunya.

“Nak, sini pulang sama Bapak. Disuruh Mama, dipasankan Maxim,” ucap pria tersebut seperti ditirukan Wisnarti.

Beruntung, murid tersebut merasa takut dan tidak mengenali pria tersebut, sehingga langsung lari menjauh. Kejadian itu sempat disaksikan oleh salah satu wali murid, dan pelaku langsung meninggalkan lokasi. Diduga, pria tersebut tidak menunjukkan tanda pengenal sebagai mitra ojek daring resmi.

Wisnarti menyampaikan informasi tersebut melalui grup WhatsApp wali murid, dan mengimbau semua orang tua untuk lebih waspada dalam pengawasan anak-anak, khususnya saat jam pulang sekolah.

“Mohon untuk tidak menjemput terlambat, dan ingatkan anak-anak agar tetap berada di dalam lingkungan sekolah saat menunggu, tidak di luar pagar. Jika ada orang asing yang mengaku disuruh orang tua atau menawarkan sesuatu, tolong ajarkan anak-anak untuk menolak dan segera mencari tempat ramai atau melapor ke guru,” ujarnya.

Rendu, petugas keamanan sekolah, membenarkan adanya celah keamanan di bagian belakang sekolah. Namun kini, akses belakang sudah ditutup untuk mencegah kejadian serupa.

“Akses jalan hanya melalui depan, semua tamu dan penjemput harus masuk dari sana. Kami berharap semua penjemputan dilakukan melalui pintu depan agar bisa dipantau langsung oleh saya dan guru yang bertugas,” kata Rendu kepada media Hallobintang.com.

Pihak sekolah mengharapkan kerja sama aktif dari para orang tua untuk selalu memberi informasi kepada wali kelas atau satpam apabila terjadi keterlambatan penjemputan.

Langkah ini dianggap penting untuk menghindari kemungkinan penculikan atau tindakan kejahatan lainnya yang menyasar anak-anak sekolah.