Putaran Gasing Sambut Hari Jadi Bengkalis ke-513, Warga Tumpah Ruah Saksikan Tradisi Melayu
_copy_843x562.jpg)
BENGKALIS – Putaran gasing mengisi udara Desa Pedekik, Kamis (24/7/2025), saat ratusan pasang mata menyaksikan Lomba Gasing Tradisional dalam rangka memeriahkan Hari Jadi ke-513 Kabupaten Bengkalis. Sorak-sorai penonton dan denting gasing saling beradu menjadi bukti semangat masyarakat dalam merawat tradisi warisan leluhur.
Sebanyak 19 grup gasing dari empat kecamatan ikut ambil bagian dalam lomba yang digelar di Lapangan Futsal, Jl. KHA. Rasyid. Peserta terdiri dari 15 tim asal Kecamatan Bengkalis, 3 tim dari Bantan, serta masing-masing 1 tim dari Siak Kecil dan Rupat. Meski datang dari berbagai wilayah, semangat mereka menyatu dalam satu tujuan: melestarikan budaya Melayu yang nyaris terlupakan.
Sejak pagi, arena lomba sudah dipadati penonton. Anak-anak hingga orang tua berbaur menyaksikan aksi para pemain gasing mempertontonkan ketangkasan, kekuatan, dan ketahanan putaran gasing di atas tanah. Suasana akrab, semangat, dan kekeluargaan terasa kuat di antara penonton dan peserta.
Ketua PERGASI Kabupaten Bengkalis, Herman, mengatakan bahwa lomba ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga bentuk nyata pelestarian budaya daerah.
“Pertandingan gasing ini bukan hanya kompetisi, tapi ajang silaturahmi. Kita ingin anak-anak muda tahu dan bangga akan budaya sendiri,” ujar Herman.
Pemerintah Kabupaten Bengkalis melalui kegiatan ini mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus menjaga dan menghidupkan permainan tradisional sebagai bagian dari jati diri bangsa. Lomba gasing menjadi simbol kekuatan budaya lokal di tengah arus permainan digital yang kian mendominasi.
Acara ini juga dihadiri sejumlah pejabat daerah, di antaranya Asisten Pemerintahan dan Kesra Andris Wasono, Staf Ahli Bupati Johansyah Syafri, Kadis Sosial Paulina, Kadis Perkimtan Supardi, Sekretaris Bappeda Syahrudin, Kabag SDA Burhanudin, Camat Bengkalis Taufik Hidayat, serta Plt. Kades Pedekik Aswandi.
Dengan antusiasme yang tinggi dari masyarakat, lomba ini diharapkan menjadi agenda rutin yang tak hanya mempererat silaturahmi antarwarga, tapi juga menjaga nyala budaya Melayu tetap hidup lintas generasi.
Tulis Komentar