Kades Rambah Tepis Isu Panas: " Kami Tak Pernah Bekingi BBM Ilegal "

PASIR PENGARAIAN – Isu panas soal dugaan keterlibatan aparat Desa Rambah dalam praktik BBM ilegal di SPBU Kumu memicu kegaduhan. Namun, Kepala Desa Rambah, Adi Saputra, S.AP, angkat suara dan membantah keras tuduhan tersebut.
"Tidak ada satupun aparatur desa kami yang terlibat. Ini tuduhan tidak berdasar. Media yang memberitakan itu tidak melakukan konfirmasi sama sekali," tegas Adi dengan nada geram saat ditemui di Pasir Pengaraian, Senin (02/06).
Pernyataan itu disampaikannya sebagai respons atas pemberitaan salah satu media online yang menyebut adanya keterlibatan oknum aparatur desa dalam praktik ilegal distribusi BBM bersubsidi.
Adi menilai, pemberitaan tersebut tak hanya mencederai nama baik pemerintah desa, tapi juga menyesatkan opini publik.
“Wartawan seharusnya menjalankan tugas secara profesional. Cross-check itu penting agar berita yang disampaikan tidak menyudutkan orang yang tidak bersalah,” lanjut Adi.
Ia juga mengingatkan para jurnalis untuk kembali pada ruh kode etik jurnalistik. “Media adalah pilar keempat demokrasi. Tapi kalau informasinya tak berimbang, yang terjadi malah pembunuhan karakter,” ujarnya.
Sebagai kepala desa, Adi menegaskan komitmennya untuk menjaga integritas dan transparansi pemerintahan desa. Ia juga membuka ruang klarifikasi bagi siapa pun yang ingin tahu lebih dalam soal aktivitas desa Rambah.
“Kami siap diaudit, kami tak punya apa-apa untuk disembunyikan. Tuduhan itu tak berdasar,” tegasnya.
Kasus ini menjadi sorotan karena menyangkut isu sensitif: BBM ilegal. Namun hingga kini belum ada bukti resmi yang menunjukkan keterlibatan aparat desa. Pihak berwenang pun diharapkan turun tangan untuk menelusuri kebenarannya agar tidak terjadi fitnah yang berkepanjangan
Tulis Komentar