Riau – Yayasan Insan Berguna Nusantara (IBNU) menyerukan kepada Pemerintah Provinsi Riau untuk segera membentuk Komisi Disabilitas Daerah (KDD) sebagai wujud nyata penghormatan terhadap hak-hak penyandang disabilitas, sekaligus implementasi nilai-nilai luhur budaya Melayu.

Ketua IBNU, Fenty Widya S.Pi, M.H, menegaskan bahwa kehadiran Komisi Disabilitas bukan hanya persoalan teknokratis, melainkan representasi dari tanggung jawab sosial dan budaya masyarakat Melayu dalam menjaga marwah dan martabat setiap warganya.

"Dalam budaya Melayu, marwah adalah simbol kehormatan kolektif. Maka ketika ada saudara kita penyandang disabilitas yang terpinggirkan, itu bukan sekadar masalah hak, tapi juga luka bagi kehormatan budaya kita," ungkap Fenty.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa nilai-nilai seperti tenggang rasa, adab, dan musyawarah yang melekat dalam falsafah Melayu harus diterjemahkan dalam kebijakan publik yang inklusif.

"Kami tidak minta dikasihani, kami minta dihormati. Disabilitas bukan kekurangan. Kami adalah bagian dari anak negeri yang siap berkontribusi jika diberi akses dan ruang yang adil," tambahnya.

IBNU juga menyerukan agar Pemerintah Daerah segera:

1. Membentuk Komisi Disabilitas Daerah Riau dengan payung hukum berbasis Perda dan Pergub.
2. Memasukkan isu disabilitas dalam dokumen perencanaan strategis daerah seperti RPJMD dan Renstra OPD.
3. Melibatkan organisasi disabilitas dalam forum-forum perencanaan dan pengambilan kebijakan, termasuk musrenbang dan penyusunan regulasi.
4. Mengintegrasikan nilai budaya Melayu dan Islam dalam pemberdayaan kelompok disabilitas.

Fenty menutup pernyataannya dengan harapan agar Pemprov Riau menjadi pelopor inklusivitas di Indonesia, bukan hanya melalui jargon, tetapi melalui langkah nyata yang berakar pada adat dan nilai sosiologis lokal.

"Karena marwah Melayu tak akan utuh, jika masih ada anak negeri yang disisihkan hanya karena berbeda," pungkasnya.

Kontak Media:
Yayasan Insan Berguna Nusantara (IBNU)
Email: [email IBNU]
Telepon: [nomor kontak]
Instagram: @ibnuriau
Website: (URL jika)