Israel Mundur dari Koridor Netzarim, Hamas Klaim Kemenangan Strategis di Gaza

Gaza – Setelah 15 bulan konflik yang intens di Jalur Gaza, militer Israel menarik diri dari koridor Netzarim, sebuah jalur strategis yang dirancang untuk membelah Gaza menjadi dua bagian. Langkah ini menjadi kemenangan besar bagi Hamas, yang berhasil menggagalkan upaya Israel untuk menerapkan kontrol penuh di wilayah tersebut.


Koridor Netzarim, yang memiliki panjang kurang dari tujuh kilometer, direncanakan membentang dari perbatasan Israel di Nahal Oz hingga Laut Mediterania. Jalur ini tidak hanya menjadi pusat pergerakan militer Israel, tetapi juga alat untuk mengendalikan pergerakan satu juta warga Gaza di bagian utara.

"Simbol Perlawanan yang Bertahan"
Hamas menyebut keberhasilan ini sebagai tanda bahwa perlawanan rakyat Palestina tidak dapat dipatahkan, meskipun dihadapkan pada kekuatan militer yang jauh lebih besar. Menurut mereka, koridor ini dirancang untuk mengisolasi Gaza utara dan mempermudah operasi militer Israel, tetapi rencana tersebut gagal total.

Kontroversi Pembangunan dan Dampaknya
Selama pembangunannya, Koridor Netzarim menuai kecaman internasional karena melibatkan penghancuran rumah sakit, universitas, desa, dan fasilitas umum lainnya. Jalan raya utama di sepanjang koridor, Jalan Raya 749, dikelilingi zona penyangga sejauh satu kilometer. Hal ini memaksa ribuan warga Palestina meninggalkan rumah mereka.

Channel 14 Israel mengungkapkan bahwa koridor tersebut sempat menjadi jalur logistik utama bagi militer Israel untuk melancarkan serangan ke utara Gaza, termasuk serangan yang disebut sebagai "fase ketiga" perang. Namun, penarikan mundur ini memicu spekulasi bahwa Israel tidak dapat mempertahankan strategi tersebut dalam jangka panjang.

Israel Masih Berambisi Pertahankan Kendali
Meskipun demikian, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa Israel harus tetap memegang kendali keamanan atas Jalur Gaza, bahkan setelah konflik mereda. "Koridor ini adalah bagian penting dari strategi kami untuk memastikan keamanan Israel," kata Netanyahu dalam pernyataan resmi.

Namun, keputusan Israel untuk mundur menunjukkan bahwa tantangan di lapangan lebih besar dari yang diperkirakan.

Apa Selanjutnya?
Penarikan ini meninggalkan pertanyaan besar tentang masa depan Gaza. Apakah Israel akan kembali dengan strategi baru? Atau akankah kemenangan Hamas di Koridor Netzarim membuka peluang untuk perubahan besar di wilayah yang telah lama menjadi pusat konflik?

Warga Gaza kini hanya bisa berharap bahwa kemenangan ini menjadi langkah awal menuju keadilan dan kebebasan yang selama ini mereka perjuangkan.