Buron Korupsi e-KTP Paulus Tannos Akhirnya Tertangkap, KPK Siap Tuntaskan Kasus Besar Ini

korupsi terbesar.jpg

Jakarta – Setelah bertahun-tahun menghilang bak ditelan bumi, buronan kasus megakorupsi e-KTP, Paulus Tannos, akhirnya berhasil ditangkap di Singapura. Penangkapan ini diumumkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat (24/1/2025). Sosok yang sebelumnya dikenal sebagai Direktur Utama PT Sandipala Arthaputra ini telah buron sejak ditetapkan sebagai tersangka pada Agustus 2019.

Paulus Tannos, yang juga menggunakan nama baru Tahian Po Tjhin, telah menjadi salah satu buronan paling dicari oleh KPK. Perusahaannya diduga meraup keuntungan fantastis sebesar Rp 140 miliar dari proyek pengadaan e-KTP tahun anggaran 2011-2012. Sejak itu, ia terus berpindah-pindah tempat untuk menghindari jeratan hukum, bahkan mengubah kewarganegaraannya untuk melindungi diri.

Drama Kejar-Tangkap di Thailand Gagal karena Red Notice Terlambat
Pada 2023, jejak Tannos sempat tercium di Thailand, namun upaya penangkapannya gagal karena red notice Interpol untuk identitas barunya belum terbit. Hal ini menjadi pelajaran besar bagi aparat penegak hukum. Namun, kegagalan tersebut tidak membuat KPK menyerah.

“Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Polri, Kejaksaan Agung, dan Kementerian Hukum, untuk memastikan buronan ini tidak lolos lagi,” ujar Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto.

Tertangkap di Singapura, Jalan Panjang Menuju Pengadilan
Penangkapan Tannos di Singapura menjadi langkah penting dalam menuntaskan kasus yang telah merugikan negara hingga triliunan rupiah. Kini, KPK tengah melengkapi seluruh dokumen untuk proses ekstradisi agar Tannos bisa segera dibawa ke Indonesia.

“Kami sedang menyelesaikan semua persyaratan yang diperlukan untuk mengekstradisi yang bersangkutan. Harapannya, proses hukum dapat segera dilanjutkan tanpa kendala,” kata Fitroh.

Publik Menanti Akhir Kisah
Penangkapan ini disambut positif oleh masyarakat yang selama ini menantikan keadilan ditegakkan dalam skandal megakorupsi e-KTP. Banyak yang berharap kasus ini menjadi pembelajaran bagi para koruptor bahwa keadilan tidak dapat dihindari, tidak peduli sejauh apa mereka mencoba melarikan diri.

Dengan tertangkapnya Paulus Tannos, harapan baru muncul untuk menyelesaikan kasus korupsi e-KTP yang telah menyeret banyak nama besar. Kini, semua mata tertuju pada KPK untuk memastikan bahwa proses hukum berjalan transparan dan memberikan efek jera yang nyata.