WHO Siap Kirim Bantuan ke Gaza, Gencatan Senjata Bawa Harapan Baru

Gaza.jpg

Jenewa – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyambut gencatan senjata di Jalur Gaza dengan optimisme, namun tetap menegaskan perlunya akses penuh untuk menyalurkan bantuan ke wilayah yang porak-poranda akibat konflik Israel-Hamas. Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyebut momen ini sebagai titik harapan bagi jutaan penduduk yang kehidupannya telah luluh lantak.

"Menangani kebutuhan kesehatan yang sangat besar di Gaza adalah tugas rumit, mengingat skala kerusakan dan kendala operasional yang dihadapi," ujar Tedros melalui pernyataan resminya, Minggu (19/1/2025).

Sejak dimulainya konflik lebih dari setahun lalu, hampir seluruh infrastruktur kesehatan di Gaza hancur. WHO mencatat hanya separuh dari 36 rumah sakit di Gaza yang masih dapat beroperasi, itu pun dengan kapasitas terbatas. Dari 110 pusat layanan kesehatan primer, hanya 38 persen yang masih berfungsi.

Biaya Pemulihan Capai Rp163 Triliun
WHO memperkirakan biaya pemulihan sistem kesehatan Gaza mencapai lebih dari 10 miliar dolar AS (Rp163 triliun). Angka ini mencakup pembangunan ulang rumah sakit, penyediaan obat-obatan, dan rehabilitasi korban perang.

"Lebih dari 46.600 orang tewas dan 110.000 lainnya terluka. Seperempat dari korban terluka mengalami cedera permanen yang memerlukan rehabilitasi jangka panjang," kata WHO.

Selain itu, sekitar 12.000 orang perlu segera dievakuasi ke luar Gaza untuk mendapatkan perawatan medis mendesak.

Hambatan Keamanan Jadi Kendala Utama
Meski bantuan siap disalurkan, WHO menghadapi kendala besar di lapangan. Hingga kini, Israel masih mengontrol ketat jalur masuk bantuan ke Gaza. Gangguan dari geng bersenjata juga memperburuk situasi, menghambat pengiriman bantuan yang sangat dibutuhkan.

"Untuk memulihkan Gaza, kami membutuhkan akses tanpa hambatan ke seluruh wilayah dan pencabutan pembatasan masuknya barang-barang vital," tegas WHO dalam pernyataan resminya.

Dengan gencatan senjata yang kini berlaku, WHO berharap momentum ini bisa dimanfaatkan untuk menghidupkan kembali harapan jutaan warga Gaza dan membangun sistem kesehatan yang lebih kokoh di masa depan.