Membangun Generasi Inklusif: Peran Kepribadian Guru Pendidikan Khusus

Deyanti Dwi Afrida, mahasiswa Universitas Lancang Kuning

Jakarta – Di tengah upaya global untuk menciptakan pendidikan yang inklusif dan merata, peran guru pendidikan khusus semakin menjadi sorotan. Guru tidak hanya dituntut memiliki kompetensi profesional, tetapi juga kepribadian luar biasa untuk mendukung siswa berkebutuhan khusus agar berkembang secara optimal.


Deyanti Dwi Afrida, mahasiswa Universitas Lancang Kuning sekaligus pengamat pendidikan inklusif, memaparkan pentingnya kepribadian guru dalam mendukung keberhasilan pendidikan siswa berkebutuhan khusus.

"Keberhasilan siswa berkebutuhan khusus tidak hanya ditentukan oleh kurikulum, tetapi juga oleh sikap dan pendekatan guru. Guru harus sabar, kreatif, dan penuh empati," ujar Deyanti.

Kreativitas dan Fleksibilitas sebagai Kunci

Deyanti menambahkan bahwa kreativitas dan fleksibilitas guru sangat penting dalam merancang metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan unik setiap siswa.

"Kreativitas dan fleksibilitas guru memegang peran besar dalam memastikan pembelajaran dapat diterima dengan baik oleh siswa, sehingga mereka mampu mengembangkan potensinya secara maksimal," tambahnya.

Komunikasi dan Sikap Inklusif

Guru juga perlu memiliki kemampuan komunikasi yang efektif, baik verbal maupun nonverbal, untuk membantu siswa memahami pelajaran dan membangun hubungan positif. Sikap inklusif tanpa diskriminasi memastikan semua siswa merasa dihargai dan diterima, terlepas dari jenis disabilitas atau latar belakang mereka.

Pentingnya Kolaborasi Holistik

Kepribadian yang tepat memungkinkan guru membangun hubungan emosional yang baik dengan siswa, membantu mereka menemukan bakat dan potensi, serta memfasilitasi kolaborasi dengan orang tua dan tenaga profesional lainnya.

“Guru pendidikan khusus harus bisa bekerja sama dengan orang tua dan profesional lainnya, seperti psikolog dan terapis, untuk memastikan kebutuhan siswa terpenuhi secara holistik,” jelas Deyanti.

Dengan kombinasi kepribadian yang mendukung, kreativitas, dan kerja sama yang baik, guru pendidikan khusus dapat menjadi teladan inklusivitas, baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat.

Penulis Artikel : Deyanti Dwi Afrida.
Editor : Red