Merasa Jadi Korban Penipuan,Sejumlah Janda di Rumbai Tuntut Keadilan ke BRI

Pekanbaru – Enam warga Rumbai, yang sebagian besar merupakan janda, mendatangi kantor Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Rumbai pada Rabu (4/12/2024). Mereka mengadukan nasib setelah ditagih pembayaran pinjaman yang tak pernah mereka terima. Para korban mengaku menjadi sasaran penipuan bermodus percaloan kredit usaha rakyat (KUR) yang melibatkan oknum marketing bank.


Korban utama, Setiawati, mengungkapkan bahwa dirinya diiming-imingi uang Rp3 juta hingga Rp4 juta jika bersedia meminjamkan nama untuk pengajuan kredit senilai Rp100 juta. Namun, setelah proses pencairan, buku tabungan dan ATM-nya diambil oleh pelaku bernama Asifa Muliani, yang kemudian menghilang tanpa melunasi utang seperti yang dijanjikan.

"Saya berani bersumpah tidak menerima uang sepeserpun dari pinjaman itu. Saya hanya diajak berfoto di kebun sawit dan diminta membuka rekening bank," ujar Setiawati dengan wajah penuh kesedihan.

Masalah bertambah rumit ketika Setiawati menerima surat peringatan dari pihak bank, yang mengancam akan membawa kasus ini ke jalur hukum jika pembayaran tidak dilakukan. Hal serupa dialami Sutini, warga lainnya, yang juga terjebak skema serupa melalui tetangganya sendiri.

Pendamping korban, Abdul Rahman, menyatakan bahwa mereka telah melaporkan kasus ini ke pihak BRI. Kepala Cabang BRI Pekanbaru, Filupus Evan, mengonfirmasi bahwa kasus ini sedang dalam proses penyelidikan internal. Beberapa oknum marketing terkait bahkan dikabarkan telah dipecat. Namun, hingga kini belum ada penyelesaian yang memuaskan.

Korban berharap pihak BRI menindak tegas pelaku dan menghentikan tagihan kepada mereka, karena pinjaman tersebut sama sekali tidak mereka manfaatkan. "Kami hanya ingin keadilan, jangan lagi masyarakat kecil seperti kami jadi korban," pinta salah satu korban.

Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap percaloan, khususnya yang melibatkan identitas pribadi dalam pengajuan pinjaman.