Hamas Kecam Militer Israel Telanjangi Ratusan Warga Palestina bak Piala Perang

hallobintang.com - GAZA - Hamas mengecam pasukan militer Israel yang menelanjangi ratusan warga sipil Palestina di Gaza, yang seolah-olah menjadi piala perang.
Izzat El-Reshiq, pejabat senior Hamas yang berada di pengasingan di luar neegeri, mengatakan pasukan pendudukan Israel sudah melakukan kejahatan keji terhadap warga sipil Palestina yang tidak bersalah.
El-Reshiq mendesak organisasi hak asasi manusia internasional untuk turun tangan guna menunjukkan apa yang terjadi pada orang-orang tersebut dan membantu menjamin pembebasan mereka.
Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan pihaknya prihatin dengan gambar-gambar ratusan warga sipil Palestina yang ditelanjangi militer Israel.
ICRC menegaskan semua tahanan harus diperlakukan dengan kemanusiaan dan bermartabat sesuai dengan hukum kemanusiaan internasional.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian, yang negaranya mendukung Hamas, juga mengkritik militer Zionis Israel.
"Israel barbar dalam memperlakukan tawanan dan warga negara yang tidak bersalah," katanya.
Stasiun televisi Israel, pada hari Kamis, menayangkan rekaman yang telah diverifikasi oleh Reuters, yang menunjukkan apa yang dikatakannya sebagai pejuang Hamas yang ditangkap, ditelanjangi dan kepala tertunduk, duduk di jalan Kota Gaza.
“Kita berbicara tentang orang-orang yang ditangkap di Jabalia dan Shujaiya (di kota Gaza), benteng dan pusat gravitasi Hamas,” kata juru bicara pemerintah Israel, Eylon Levy, dalam sebuah pengarahan ketika ditanya tentang gambar-gambar tersebut.
“Kita berbicara tentang pria usia militer yang ditemukan di daerah yang seharusnya dievakuasi oleh warga sipil beberapa minggu lalu," katanya lagi.
Militer Israel telah memerintahkan warga sipil untuk meninggalkan daerah di mana mereka berencana untuk beroperasi setelah melancarkan kampanyenya untuk melenyapkan Hamas di Gaza menyusul serangan 7 Oktober di Israel.
Salah satu foto menunjukkan lebih dari 20 tahanan laki-laki berlutut di trotoar atau di jalan, di mana tentara Israel melihatnya dan puluhan sepatu dan sandal ditinggalkan di jalan.
Sejumlah tahanan yang sama, juga dalam keadaan setengah telanjang, dijejalkan di bagian belakang truk di dekatnya.
Beberapa warga Palestina mengatakan mereka mengenali kerabatnya dalam gambar tersebut dan menyangkal bahwa mereka memiliki hubungan dengan Hamas atau kelompok lain.
Beberapa, kata mereka, adalah anak laki-laki atau remaja. El-Reshiq mengatakan para tahanan telah ditangkap di sebuah sekolah di Gaza yang digunakan sebagai tempat perlindungan setelah berminggu-minggu pengeboman Israel yang telah membuat banyak warga Gaza mengungsi.
Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Al Safadi berbicara pada konferensi pers menjelang pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan dokter dan jurnalis termasuk di antara orang-orang yang ditangkap dan dipermalukan oleh militer Israel.
Hamas, kata El-Reshiq, menganggap pasukan Israel bertanggung jawab atas nyawa dan keselamatan orang-orang yang ditahan.
“Dan kami mendesak organisasi hak asasi manusia untuk segera turun tangan mengungkap kejahatan keji terhadap warga sipil tak bersalah yang berlindung di sebuah sekolah, yang telah berubah menjadi tempat perlindungan karena agresi dan pembantaian Zionis, dan memberikan tekanan dengan segala cara untuk menjamin pembebasan mereka,” seru El-Reshiq.
Outlet berita berbahasa Arab yang berbasis di London, Al-Araby Al-Jadeed, melaporkan bahwa salah satu pria yang ditahan adalah korespondennya, Diaa Kahlout.
Media itu mendesak komunitas internasional dan kelompok hak asasi manusia untuk mengecam penangkapan jurnalisnya.
Komite Perlindungan Jurnalis telah menyerukan pembebasannya. Beberapa warga Palestina mengidentifikasi tempat di mana orang-orang tersebut ditangkap adalah kota Beit Lahia di timur laut, sebuah wilayah yang telah diperingatkan Israel untuk ditinggalkan oleh warga sipil dan telah dikepung serta dikepung oleh tank-tank Israel selama berminggu-minggu. Reuters mengonfirmasi lokasinya adalah Beit Lahia.
Hani Almadhoun, seorang warga Palestina-Amerika yang tinggal di Virginia, mengatakan dia melihat kerabatnya dalam satu gambar, termasuk keponakannya yang berusia 12 tahun, dan mereka tidak memiliki hubungan dengan Hamas atau faksi lain.
“Kami sangat menekankan pentingnya memperlakukan semua orang yang ditahan secara manusiawi dan bermartabat, sesuai dengan hukum humaniter internasional,” kata Jessica Moussan, Penasihat Hubungan Media ICRC untuk Timur Tengah, dalam sebuah pernyataan.
Husam Zomlot, kepala Misi Palestina di London, mengatakan di X bahwa gambar-gambar tersebut mengingatkan kita pada “beberapa bagian paling gelap dalam sejarah umat manusia.” Politisi Palestina, Hanan Ashrawi, turut mengecam tindakan militer Israel.
"Itu upaya terang-terangan untuk mempermalukan dan merendahkan laki-laki Palestina, ditelanjangi dan ditampilkan seperti piala perang," ujarnya di media sosial X, Sabtu (9/12/2023).
Tulis Komentar