Sosialisasi Monkeypox dan SATUSEHAT Health Pass di Bandara SSK II Pekanbaru: Inovasi Digital untuk Kesehatan Pelancong Internasional

Pekanbaru, – Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru menciptakan gebrakan dengan menggelar sosialisasi kesehatan yang memadukan teknologi canggih dan kepedulian terhadap pencegahan penyakit menular. Berkolaborasi dengan Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Kelas Satu Pekanbaru dan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau, bandara ini sukses menyelenggarakan kampanye sosialisasi kewaspadaan Monkeypox (Mpox) serta memperkenalkan penggunaan aplikasi *SATUSEH Health Pass* (SSHP).,Minggu ( 29/9/2024)
Acara yang digelar di ruang tunggu keberangkatan internasional ini tidak hanya memuat informasi penting, tetapi juga mengedepankan pengalaman interaktif bagi para penumpang. Dengan hanya memindai QR Code yang tersedia, para pelancong langsung mendapatkan akses ke informasi lengkap mengenai pencegahan Mpox serta petunjuk penggunaan aplikasi kesehatan digital.
Antusiasme penumpang terlihat jelas saat mereka aktif mengikuti sosialisasi. Beberapa di antaranya langsung memindai QR Code dan terlibat dalam diskusi dengan tim medis. Salah satu penumpang asal Singapura, Linda, mengaku kagum dengan efisiensi sosialisasi ini. “Saya sangat terbantu dengan informasi yang diberikan. Sangat praktis dan mudah diakses,” ujarnya.
General Manager Bandara SSK II Pekanbaru, Radityo Ari Purwoko, yang akrab disapa Oki, menegaskan pentingnya inovasi teknologi dalam upaya pencegahan penyebaran penyakit, terutama di pintu masuk internasional seperti bandara. “Kami ingin memastikan bahwa para pelaku perjalanan tidak hanya nyaman, tetapi juga aman. Penggunaan SATUSEHAT Health Pass adalah langkah nyata kami dalam mendukung kesehatan penumpang internasional,” ungkapnya.
Kolaborasi ini juga melibatkan sejumlah pakar kesehatan dari Universitas Riau, termasuk dr. Suyanto, MPH, PhD, SpKKLP, yang menekankan pentingnya edukasi dini terhadap penyakit menular. “Monkeypox adalah ancaman nyata, namun dengan kesadaran yang tinggi dan tindakan preventif, kita dapat meminimalkan risikonya,” ujar dr. Suyanto.
Dengan pemanfaatan teknologi dan partisipasi aktif dari berbagai pihak, sosialisasi ini diharapkan menjadi langkah penting dalam memerangi penyebaran penyakit menular di tingkat global, dimulai dari pintu gerbang utama seperti Bandara SSK II Pekanbaru.
Tulis Komentar