Pekanbaru, INFO_PAS – Dalam suasana penuh kebersamaan dan kehangatan Ramadhan, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kakanwil Ditjenpas) Riau, Maizar, bersama jajaran Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekanbaru menggelar buka puasa bersama warga binaan, Senin (17/03). Acara ini menjadi momentum berharga untuk mempererat tali silaturahmi dan menumbuhkan semangat kebersamaan dalam menjalani proses pembinaan.

Bertempat di Aula Sahardjo Lapas Pekanbaru, kegiatan ini diawali dengan tausiyah dari Ustadz Iskandar yang memberikan pesan inspiratif bagi para warga binaan. Dalam ceramahnya, ia mengingatkan pentingnya rendah hati dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

"Apapun yang kita miliki saat ini hanyalah titipan dari Allah. Maka, tidak ada alasan bagi kita untuk bersikap sombong. Sebaliknya, jadikanlah Ramadhan sebagai waktu terbaik untuk introspeksi diri dan memperbaiki kehidupan," tutur Ustadz Iskandar.

Suasana semakin hangat saat azan Maghrib berkumandang, menandai waktu berbuka puasa. Para warga binaan, petugas lapas, serta jajaran Kanwil Ditjenpas Riau duduk bersama, menikmati hidangan berbuka dalam nuansa penuh kebersamaan. Momen ini tidak hanya menjadi ajang untuk melepas dahaga setelah berpuasa, tetapi juga menjadi refleksi mendalam bagi warga binaan agar terus berupaya menjadi pribadi yang lebih baik.

Kakanwil Ditjenpas Riau, Maizar, dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan yang menitikberatkan pada nilai-nilai keagamaan dan sosial.

"Kami ingin warga binaan merasakan bahwa mereka tetap mendapatkan perhatian dan dukungan. Semoga kegiatan ini bisa menjadi motivasi bagi mereka untuk menjalani proses pembinaan dengan penuh semangat dan harapan," ujar Maizar.

Diharapkan, melalui kegiatan seperti ini, warga binaan dapat semakin merasa diperhatikan dan termotivasi untuk berubah menjadi individu yang lebih baik, sehingga saat kembali ke masyarakat nanti, mereka bisa membawa perubahan positif.

Acara buka puasa bersama ini menjadi bukti nyata bahwa pemasyarakatan bukan hanya tentang menjalani hukuman, tetapi juga tentang proses pembinaan dan pemberian kesempatan kedua bagi setiap individu.