Ust. Abdul Rahim Baasyir: "Jangan Ada Kekerasan Mengatasnamakan Agama, Islam adalah Agama Rahmatan Lil Alamin"

Ust. Abdul Rahim Baasyir (Ust. Iim).jpg

Karangpandan, Karanganyar – Ust. Abdul Rahim Baasyir, Lc, atau yang akrab disapa Ust. Iim, Putra dari Ust. Abu Bakar Ba'asyir, kembali menegaskan pentingnya penerapan Syari'at Islam secara kaffah di Indonesia. Dalam pernyataan yang disampaikan pada hari Selasa, 28 Januari 2025, di Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah, Ust. Iim menyampaikan bahwa Islam harus dijalankan dengan penuh kedamaian, jauh dari kekerasan.

Menurut Ust. Iim, langkah tersebut adalah tindak lanjut dari upaya yang telah dilakukan oleh sang ayah, Ust. Abu Bakar Ba'asyir, bersama dengan beberapa kyai dari Solo dan Pekalongan, yang mengunjungi Kantor Pusat MUI pada 7 Januari 2025. Kedatangan mereka bukan untuk menyerukan kekerasan, melainkan untuk menyampaikan surat aspirasi, nasehat, dan permohonan fatwa mengenai penerapan Syari’at Islam yang lebih komprehensif di Indonesia.

Lebih lanjut, Ust. Iim menegaskan bahwa Islam adalah agama rahmat bagi seluruh alam, dan oleh karena itu, segala bentuk kekerasan atau teror yang mengatasnamakan Islam harus dihentikan. "Penerapan Syari’at Islam di Indonesia harus dilakukan dengan dakwah, doa, dan penyampaian nasehat, tanpa kekerasan. Negara kita masih memberikan kebebasan bagi umat Islam untuk menjalankan agamanya, dan Pancasila sebagai dasar negara sudah mencerminkan nilai-nilai ketauhidan dan tuntunan Islam," ujarnya.

Hal ini, menurut Ust. Iim, adalah bagian dari komitmen yang sudah ditekankan sejak lama oleh Ust. Abu Bakar Ba'asyir dalam buku Tadzkiroh, yang pertama kali diterbitkan pada 2012, sebagai bentuk nasehat untuk para pemimpin negara agar merujuk pada hukum Allah dalam bernegara. "Kami ingin memastikan bahwa perjuangan ini tetap berada dalam koridor damai dan tidak melibatkan kekerasan apapun," tambah Ust. Iim.

Sebagai penutup, Ust. Iim menegaskan bahwa mereka sudah melakukan tanggung jawabnya dengan menyerahkan buku dan surat kepada para pemimpin serta pengambil kebijakan negeri ini. "Tanggung jawab kami sudah kami serahkan, sekarang kami pasrahkan kepada Allah untuk hasilnya," tutupnya.

Perjuangan ini merupakan panggilan bagi umat Islam di Indonesia untuk menjalankan agama dengan penuh kedamaian, menjaga keharmonisan dalam bernegara, dan terus berdoa agar Syari’at Islam dapat diterapkan dengan cara yang bijaksana dan penuh rahmat.