65 Warga Binaan Lapas Narkotika Rumbai Terima Remisi Natal 2024, Hadiah untuk Perubahan Hidup

Pekanbaru – Sebanyak 65 warga binaan Lapas Narkotika Kelas IIB Rumbai mendapat "hadiah spesial" di Hari Natal 2024 berupa pengurangan masa hukuman atau remisi. Pemberian remisi ini bukan hanya soal angka, tetapi wujud penghargaan atas usaha mereka untuk berubah menjadi lebih baik.
Bertempat di Klinik Pratama, Kepala Lapas, Henri Alfa Edison Damanik, bersama jajaran pejabat Lapas, memimpin acara pemberian remisi yang juga diikuti secara virtual oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto. Dalam suasana penuh khidmat, disampaikan bahwa dari 85 warga binaan beragama Nasrani, 65 memenuhi syarat untuk menerima remisi, sementara 20 lainnya masih perlu melengkapi persyaratan administratif dan substantif.
Henri menjelaskan, dari 65 penerima remisi, rincian pengurangan hukuman meliputi:
15 hari: 1 orang
1 bulan: 60 orang
1 bulan 15 hari: 3 orang
2 bulan: 1 orang
Hadiah untuk Perubahan
"Pemberian remisi ini adalah bentuk apresiasi atas perilaku baik dan partisipasi mereka dalam program pembinaan. Ini bukan sekadar mengurangi hukuman, tetapi juga mendorong mereka untuk terus memperbaiki diri, bertobat, dan siap kembali ke masyarakat," ujar Henri.
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, dalam sambutannya menegaskan bahwa pemasyarakatan bukanlah balas dendam, melainkan proses pembinaan yang manusiawi. "Remisi adalah cermin dari sistem pemasyarakatan yang memberikan kesempatan kedua bagi setiap individu untuk berubah dan kembali berkontribusi bagi masyarakat," katanya.
Inspirasi bagi Warga Binaan Lainnya
Tujuan dari pemberian remisi ini bukan hanya hadiah Natal bagi penerima, tetapi juga motivasi bagi warga binaan lainnya untuk terus memperbaiki diri. Dengan remisi ini, diharapkan mereka yang belum memenuhi syarat dapat lebih giat dalam menjalani pembinaan dan menunjukkan perilaku yang lebih baik.
Pemberian remisi Natal 2024 menjadi momen istimewa, membawa harapan baru bagi para warga binaan untuk menyambut masa depan dengan semangat perubahan dan integrasi kembali ke masyarakat. "Natal bukan hanya soal perayaan, tetapi juga kesempatan untuk memulai babak baru dalam hidup," tutup Henri dengan penuh harapan.
Tulis Komentar