Pekanbaru – Meski tengah menjalani masa hukuman, ribuan warga binaan di Provinsi Riau membuktikan bahwa hak konstitusional mereka tetap hidup. Pada Pilkada Serentak 2024 yang berlangsung hari ini (27/11/2024), sebanyak 8.387 warga binaan tercatat sebagai pemilih tetap untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau. Angka ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan tidak ada warga negara yang kehilangan hak pilihnya, termasuk mereka yang berada di balik jeruji besi.

“Kami memastikan warga binaan yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) dapat berpartisipasi penuh dalam Pilkada ini. Ini wujud nyata penghormatan kami terhadap hak asasi manusia,” ujar Kepala Kanwil Kemenkumham Riau, Budi Argap Situngkir, yang turut memantau jalannya proses pemungutan suara.

Sebanyak 27 Tempat Pemungutan Suara (TPS) khusus disiapkan di Lapas, Rutan, dan LPKA di seluruh wilayah Riau. Dengan dukungan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan sinergi aparat keamanan, pelaksanaan pemungutan suara berlangsung aman dan kondusif.

Kesempatan Sama di Balik Jeruji
Dari total 15.366 warga binaan di Riau, sebanyak 8.107 juga berpartisipasi dalam Pemilihan Bupati dan Walikota. Proses pemilu di lokasi khusus ini dipantau langsung oleh sejumlah pejabat tinggi Kemenkumham, termasuk Kepala Divisi Pemasyarakatan Ricky Dwi Biantoro dan Kepala Divisi Pelayanan Hukum Edison Manik.

"Melalui pengawasan ketat dan pelayanan yang baik, kami memastikan seluruh proses berjalan sesuai aturan," tambah Budi.

Menguatkan Demokrasi di Bumi Lancang Kuning
Partisipasi warga binaan ini menjadi simbol penguatan demokrasi yang inklusif. Budi mengapresiasi seluruh pihak yang berperan, termasuk KPU, TNI, dan Polri, dalam menyukseskan Pilkada di lokasi khusus ini. "Langkah ini bukan hanya memperkuat demokrasi, tetapi juga menjadi bukti bahwa hak konstitusional tetap dihormati tanpa terkecuali," pungkasnya.

Dengan berlangsungnya Pilkada Serentak 2024 ini, semangat demokrasi di Bumi Lancang Kuning kian bergema, bahkan dari tempat yang tak diduga.